Senin, 09 Mei 2011

Belajar Investasi Reksadana ( 1 )

Bersyukur banget deh sekarang ada internet, dimana smua ilmu bisa dipelajari. Tinggal ketik apa yang mau dicari, langsung deh si mbah Google keluarin apa yang kita cari. Atau follow orang2 hebat di twitterland, pasti deh tiap hari dapet ilmu atau petuah2 bijak yang slalu update. Hihihi alhamdulillah...

Back to topic, apa siy reksadana itu ?. Duh boro2 tau istilahnya. Bingung iya. Apalagi penjelasannya super duper ribet banget, ga ngerti istilah2nya secara banyak banget yang kudu diterjemahkan ke orang awam seperti aku ini. Hihihi ndeso dot com...

Tapi kalo inget cita2 pengen naik haji, pengen sekolahin zaki di tempat bagus, pengen kehidupan layak setelah pensiun nti dan berbagai cita2 yang masih harus dikejar, jawabannya cuma satu yaitu MENABUNG AJA TIDAK CUKUP. Apalagi kalo ngomongin kenaikan tiap tahun dana pendidikan itu, bisa2 bikin pusing mendadak deh ato bahkan pingsan bareng2 ngeliat angkanya yang bikin geleng2. Hehehe. Dan aku ga mau nanti saat waktunya tiba, baru panik, nyesel kenapa ga disiapin dari dulu dan harus ngerepotin orang lain ( Pinjem sana sini, Red ). Amiinn. Moga2 jangan sampe Ya Allah...

Untuk itulah diriku mencoba untuk belajar dari link-link ini tentang Reksadana demi menggapai impian tersebut. Hihihi...:
1. Belajar Reksadana Seri 1
2. Belajar Reksadana Seri 2
3. Belajar Reksadana Seri 3
4. Belajar Reksadana Seri 4
5. Belajar Reksadana Untuk Pemula
6. FAQ tentang Reksadana

Soale kalo di copy paste smuanya, buanyak. Hihihi. Jadi pastikan link-link diatas bisa sempet dibaca2 yah teman2...

Tapi bahasa gampangnya kalo kata Om @AidilAkbar, reksadana itu adalah seperti sebuah bus antar kota yang berisikan penumpang ( investor ). Nah, bus ini akan dinakodai oleh seorang supir yang kalau di industry pasar modal disebut dengan sebuah Perusahaan Manajer Investasi dan seorang kenek yaitu Bank Kustodian ( bank tempat penampungan dana reksadana kita ). Jadi, seperti halnya bus antar kota kan menjual tiket, nah tiket dari bus antar kota ini kemudian di jual oleh agen perjalanan yang di industri Reksa Dana dikenal dengan istilah Agen Penjual ( bank tempat kita membeli reksadana ). Agen penjual inilah yang biasanya menawarkan Reksa Dana ini kepada masyarakat secara langsung maupun melalui institusi keuangan lainnya seperti Bank. Jadi Agen Penjual bisa berupa perorangan, bisa juga berupa institusi seperti Bank, makanya sekarang banyak bank yang menawarkan produk Reksa Dana ini. Ingat Bank tidak bertanggung jawab terhadap Reksa Dana karena mereka HANYA AGEN PENJUAL, seperti halnya Agen Penjual tiket tadi tidak bertanggung jawab apabila bus nya nyusruk ke jurang atau malah cepat sampai tujuan….Ya moga2 ajah ga nyusruk yah Om...Amiin.

Jadi kita kaya patungan gitu sama yang lain dan Om @AidilAkbar juga bilang di Webnya . Kalo dililat dari definisi Reksa Dana adalah suatu wahana atau tempat investasi ( biasanya saya sebutnya Keranjang Investasi ) dimana dana dari masyarakat dikumpulkan untuk kemudian dikelola dan diinvestasikan kedalam instrument investasi di pasar modal. Adapun instrumen investasi di pasar modal bisa berupa Obligasi atau dikenal juga dengan surat hutang berpendapatan tetap jangka menengah dan panjang, Saham, dan juga produk pasar uang seperti deposito, SBI dan surat hutang jangka pendek ( dibawah 1 tahun ).

Dan Reksadana dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu ( sumber dari sini ) :

1. Reksadana Pasar Uang ( RDPU ) dengan potensi imbal hasil 7% per tahun ( asumsi rata-rata target jangka waktu investasi < 5 tahun yang mana termasuk kategori short-term ). Ini adalah reksadana jangka pendek dengan risiko yang relatif paling kecil.

2. Reksadana Pendapatan Tetap ( RDPT ) dengan potensi imbal hasil 10% per tahun ( asumsi rata-rata target jangka waktu investasi 5-10 tahun atau medium term ). RDPT adalah reksadana dengan risiko yang sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan RDPU namun potensi imbal hasilnya pun lebih tinggi.

3. Reksadana Campuran ( RDC ) dengan potensi imbal hasil hingga 20% per tahun ( asumsi rata-rata target jangka waktu investasi lebih dari 10 tahun atau Long Term ). Reksadana ini menggunakan instrumen investasi campuran antara saham dan obligasi, jadi cocok buat yang ingin mencoba investasi saham tapi masih takut karena harga saham yang suka naik turun drastis dan cepat..

4. Reksadana Saham ( RDS ) dengan potensi imbal hasil hingga 25% per tahun ( asumsi rata-rata jangka waktu investasi
lebih dari 10 tahun atau Long Term ). Reksadana ini menggunakan instrumen investasi saham. Dibandingkan dengan reksadana lainnya, RDS memiliki potensi imbal hasil yang paling tinggi, namun juga memiliki tingkat risiko yang paling tinggi pula.

Dan Perusahaan Manajer Investasi ( MI ) punya beberapa ( banyak ) produk. Menurut beberapa sumber, beberapa MI yg cukup bagus di Indonesia : Schroder, Manulife, Fortis, Danareksa, Panin, Mandiri ( ada yang syariah juga ), dll.

Dan mata ini pun mulai berkunang-kunang, kepala cenat cenut, perut laper. Hahaha pusying...tenang-tenang...smangaaattttt. Lanjut yuukkk...

Trus gimana pilih2 MI yang bagus ?. Untuk tau list & peringkat manajer investasi bisa lihat di www.portalreksadana.com dan kalo mau liat info harian naik turunnya reksadana bisa dilihat di www.infovesta.com.

Selanjutnya, kita bisa memulai langkah-langkah untuk memulai investasi reksadana :
1. Tentukan Tujuan Financial kita ( short or long term ).
2. Sesuaikan tujuan dengan jenis reksadana yang akan kita ambil.
3. Cari info di bank deket rumah kita, mereka menjual produk reksadana apa ajah, minimal dana awal berapa. Kalo di Bank Mandiri setoran awal min. 500 rb.
4. Bandingkan produk2 tersebut. Mis. NAB ( Nilai Aktiva Bersih ) atau harga beli reksadananya ( yang pasti kan yang ramah sama kantong sendiri yah. Hehehe ), trus liat performa terakhir 1 ato 3 tahun terakhir gimana, return ( laba ) berapa % nya sesuai sama keinginan kita ato ga.
5. Setelah tau produk yang mau kita ambil, langsung deh ke bank untuk bilang ke CS nya kalo mau buka rekening reksadana gimana caranya.

Nah, karena diriku masih di tahap 4 alias membandingkan produk2, jadi langkah terakhirnya belum dilakuin. Hehehe...( sifat plin plan nya masih suka keluar tiba2 niy )...

Tapi kemaren sempet telepon Bank Mandiri deket rumah yaitu cabang ITC Cempaka Mas, kalo mereka menjual reksadana Campuran :
  • Mandiri Investa Aktif
  • Mandiri Investa Syariah Berimbang
  • Manulife Dana Campuran II
  • Bahana Dana Infrastruktur
  • Makara Prima
  • Danareksa Anggrek
  • Danareksa Syariah Berimbang
  • Schroder Dana Terpadu II
  • Schroder Dana Prestasi
  • Fortis Ekuitas
  • Makara Prima

sedangkan reksadana Saham yang terdapat di Bank Mandiri cabang ITC Cempaka Mas, yaitu :
  • Mandiri Investa UGM
  • Mandiri Investa Atraktif Syariah
  • Mandiri Investa Atraktif
  • Danareksa Mawar
  • Manulife Saham Andalan
  • Manulife Dana Saham
  • Schroder Dana Prestasi Plus
  • Fortis Ekuitas
  • Fortis Infrastruktur Plus

Untuk Reksadana Pendapatan Tetap dan Reksadana Pasar Uang belum sempet ditanyain lagi, soale emang niatnya reksadana Saham ato Campuran ajah karena long term. Dan 2 itu ajah udah banyak banget yah. * geleng2 *. Hehehe...

Langkah selanjutnya, ini dia yang susye karena harus memilih diantara sekian banyak itu. Yuk intip2 dulu deh www.infovesta.com sebelum beli...smangaaattttt...@_@

Slalu inget ini '
don’t put your eggs in one basket'. Jadi sebaiknya dana yang kita punya, disebar / dipecah2 ke beberapa tempat ( mis. Logam Mulia, reksadana, tabungan, dll ) untuk meminimalkan resiko yang nanti terjadi. Karena tiap investasi ada resikonya. Dan resiko yang kita dapatkan akan lebih besar jika kita GA BERINVESTASI SAMA SEKALI. Soale INFLASI itu yang akan kita hadapi nanti. Hehehe...

Met berinvestasi yah smuanya...


to be continued...

Tidak ada komentar: